Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) Kabupaten Nganjuk mendatangi Kantor DPRD Nganjuk dalam memenuhi undangan terkait polemik dengan PT SAI, Senin (16/6/2025).
Kedatangan pengurus KSBSI Nganjuk dikawal sejumlah jajarannya untuk menyuarakan rapat dengar pendapat (RDP) bersama PT SAI serta perwakilan dari Disnaker serta Komisi IV
Kordinator KSBSI Nganjuk, Budi Santoso saat ditemui Suarajatimpost mengungkapkan, untuk hassil rapat belum keseluruhan, karena dari komisi IV belum lengkap yang hadir. Menurut Budi, minggu depan dijadwalkan untuk pertemuan ulang.
Disinggung poin yang disampaikan dalam pertemuan tertutup ini, agenda yang dibicarakan dengan komisi IV terkait dengan adanya berita viral. Pihaknya sudah paparkan semuanya, nanti minggu depan akan disampaikan poinnya ke komisi IV.
Bahkan, tanggal 5 pihaknya melakukan pengaduan kepada pegawai pengawas Disnaker Jawa Timur terkait dugaan pelanggaran hak normatif karyawan, salah satunya pekerja lembur, tapi oleh perusahaan tidak diberi makanan dan minuman bergizi dengan nilai 1400 kalori.
“Dugaan pelanggaran, ternyata para buruh sampai dengan saat ini masih tertindas dengan hak-hak yang tidak didapatkan dengan baik oleh buruh, apalagi lembur,” ungkap Budi.
Terkait dugaan penghinaan terhadap warga negara Indonesia yang viral di medsos, budi menjawab No Comment, karena tadi sudah dipaparkan HRD PT SAI (Ifang) saat hearing,
Menyikapi tuntutan hari ini, Budi menyebut tidak ada keputusan, Budi juga menunggu surat tembusan yang nanti dialamatkan ke kantornya,
“Kami akan datang minggu depan, Kalau data lengkap, untuk hari ini, tidak ada keputusaan, alias ngambang,” ucap Budi Santoso
Sementara itu, Komisi IV Edy Santiso saat ditemui di ruang hearing tidak mau berkomentar dengan alasan anggota dari Komisi IV tidak lengkap dan meninggalkan ruangan dengan tergesa – gesa.
“Gak usah mas, silakan konfirmasi ke lainnya, pokoknya aku tidak mau diwawancarai,” tukasnya sembari meninggalkan tempat hearing.