Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Afriansyah Noor.

 

Ia mengatakan Pemerintah menyambut baik terselenggaranya Rakernas F Hukatan KSBSI ini. Menurutnya, ini adalah salah satu agenda kaderisasi, tidak hanya menjadi sarana untuk mengevaluasi kinerja organisasi saja, tapi diselenggarakan dalam rangka menyusun kebijakan dan program kerja realisasi F Hukatan dengan mengangkat tema, ‘memperkuat perlindungan jaminan sosial buruh melalui dialog sosial’.

Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Afriansyah Noor secara resmi membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Federasi Kehutanan, Industri Umum, Perkayuan, Pertanian dan Perkebunan afiliasi Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (F HUKATAN KSBSI) hari ini, Senin (5/9/2022).

“Saya mewakili Kementerian Tenaga Kerja sebagai Wakil Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia yang baru dua bulan dua puluh hari, Insya Allah saya akan mengabdikan diri saya untuk kemajuan, untuk kebersamaan dan untuk buruh dan pekerja yang ada di republik indonesia ini, mohon do’a dan mohon dukungannya,” kata Afriansyah Noor dihadapan puluhan peserta Rakernas F Hukatan KSBSI di Jakarta, Senin (5/9/2022).

Rakernas dibuka langsung oleh Afriansyah Noor dengan pukulan bedug di panggung, didampingi Tuan Rumah Nursanna Marpaung dan Mathias Mehan selaku Ketua Umum dan Sekjen DPP F Hukatan KSBSI, didampingi Sekjen DEN KSBSI Dedi Hardianto dan Perwakilan ILO Jakarta.

Selain itu, ada juga perwakilan dari RSPO,  Perwakilan BPJS Ketenagakerjaan, GAPKI, Wilmar Group dan pimpinan CNV Belanda.

Rangkaian Rakernas sudah dimulai sejak kemarin, Minggu (4/9/2022) sampai dengan Rabu (7/9/2022), dihadiri 27 Dewan Pengurus Cabang, 3 Pengurus Komisariat serta 7 Koordinator Daerah (Korda) F Hukatan KSBSI.

Ia mengatakan Pemerintah menyambut baik terselenggaranya Rakernas F Hukatan KSBSI ini. Menurutnya, ini adalah salah satu agenda kaderisasi, tidak hanya menjadi sarana untuk mengevaluasi kinerja organisasi saja, tapi diselenggarakan dalam rangka menyusun kebijakan dan program kerja realisasi F Hukatan dengan mengangkat tema, ‘memperkuat perlindungan jaminan sosial buruh melalui dialog sosial’.

Dalam kesempatan tersebut, Afriansyah sempat menyinggung soal perang di Ukraina yang ia klaim membuat krisis keuangan yang tak bisa dihindari dan berdampak krisis pada 107 negara dunia.

“Tantangan yang kita hadapi akhir-akhir ini sangatlah berat, bukan hanya negara kita sendiri, bahkan semua di seluruh negara di dunia ini, sedang menghadapi cobaan akibat krisis kesehatan pandemi Covid-19 yang sepenuhnya belum pulih. Begitu juga perekonomian dunia…” terangnya.

Di tengah-tengah upaya Indonesia memperbaiki tata kelola perekonomian baik makro maupun mikro, tiba-tiba meletus perang di Ukraina, Sehingga krisis pangan serta krisis keuangan tidak bisa dihindari lagi.

“107 negara terdampak krisis. Sebagian diantaranya diperkirakan a judgement,” urai Wamenaker. Menurutnya, beban tersebut tidak mudah bagi dunia dan bagi bangsa Indonesia.

“Semua ini harus kita hadapi dengan kehati-hatian dan dengan kewaspadaan. Namun di tengah tatanan yang berat, kita patut bersyukur Indonesia termasuk negara yang mampu menghadapi krisis global,” terangnya.

Bukan cuma itu saja, menurut Dia Indonesia juga termasuk negara yang bisa mengendalikan pandemi covid-19, termasuk 5 besar dengan vaksinasi terbesar di dunia dengan 432 juta dosis vaksin telah disuntikan. Bahkan, kata Afriansyah Noor, Inflasi juga berhasil dikendalikan pemerintah Indonesia dikisaran 4,9 persen. Angka ini jauh di bawah rata-rata inflasi ASEAN yang berada di sekitar 7 persen.

“Jadi negara ini, masih bisa pemerintah melakukan pengendalian dan inflasinya sekarang sudah masuk ke 4,9 persen,” tandasnya.

Afriansyah menjelaskan, dalam menghadapi tantangan tersebut di atas, pemerintah menaruh harapan kepada serikat buruh serikat pekerja agar selalu bersinergi dan berkolaborasi. “Tetap tenang sehingga kondisi hubungan industrial harmonis, dinamis dan berkeadilan dapat berfungsi dengan baik.” tandasnya.

Putusan untuk Lindungi Pekerja

Sementara itu, Ketua Umum F Hukatan KSBSI Nursanna Marpaung dalam sambutannya sempat menyinggung Omnibus Law Cipta Kerja yang masih menjadi pertentangan.

Menurutnya, untuk melindungi para pekerja dan buruh di Indonesia, tentu penting sekali bagaimana pemerintah, serikat buruh serikat pekerja dan semua stake holder dapat mengajukan perlindungan sosial bagi pekerja untuk memiliki pekerjaan yang layak, yang memenuhi kebutuhan pekerja di Indonesia.

“Kami berharap, F Hukatan KSBSI bisa membuat beberapa keputusan-keputusan dalam kegiatan-kegiatan yang dapat, nantinya akan memperkuat jaminan sosial untuk melindungi para pekerja, baik itu pekerja di sektor industrial maupun pekerja di sektor-sektor perhutanan dan perkebunan kelapa sawit,” tandasnya.

Untuk itu, pada rakernas F Hukatan KSBSI tahun 2022 ini, Nursanna berharap selama 3 hari ke depan, serikat buruhnya dapat membuat kebijakan-kebijakan yang akan diputuskan dengan baik, yang dapat melindungi para pekerja di sektor-sektor Hukatan. Demikian Rakernas F Hukatan KSBSI.

By devhukt

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *